Suatu ketika saya di ajak
oleh seorang sahabat pergi mengantarkan anaknya ke salah satu universitas yang
ada di daerah Malang Jawa Timur. Sialnya
saya pada hari itu masuk kerja. Namun setelah saya berfikir untuk yang kesekian
kalinya. Kalau kerja terus kapan saya bisa tahu daerah daerah lain yang belum saya kunjungi.
Dan mendengar nama kota Malang
pun saya seakan akan penasaran dengan kota yang katanya sangat dingin kedua yang
ada di negara Indonesia ini. Kota yang banyak tempat pariwisatanya, Yang keren keren dan banyak
tempat tempat perguruan tinggi mau pun sekolahan sekolahan yang standart
nasional dan internasional.
Di dalam relung hatiku yang
paling dua alam sekali pun mempunyai
cita cita untuk mengunjungi kota kota yang ada di negara ini. Namun jarang kesampaian. hahaha Ke esokan
harinya, Tepat pada waktu pagi saya di datangi oleh anak dari sahabat yang
sudah seperti saudara sendiri.
“Dok, dok, dok,” Terdengar dari
balik pintu rumah yang masih tertutup dan terdengar suara anak yang masih
menginjak di bangku sekolah dasar. Sebut saja namanya Pita.
“kak jun di mana bukk ?” pita menanyakan keberadaan saya ketika ibuk saya membuka
pintu yang masih tertutup.
“Kak jun masih tidur nakk, Ada apa ya ?”. “ kok pagi pagi
udah mencari kakakmu.” Pita yang datang di waktu sekitar pukul 05. 00 pagi
itu membuat ibuk saya kaget dan penasaran.
“Ini bukk,, Kak jun sudah di tunggu ayah untuk pergi ke
malang bukk.” Jawab pita meyakinkan ibuk.
Saya yang mendengar obrolan
mereka berdua ketika masih berada di atas kasur berselimut sambil bermain
gadget pun keluar. Sambil bilang tanpa
berfikir panjang lagi. “ya di tunggu dekk,,”
saya tak mandi dulu”. Jawab saya singkat lalu menuju ke kamar mandi.
Menuju Lokasi Acara
Dandan necis, Rambutku
klimis bak artis Rejoiss,, kemudian saya langsung bergegas kerumah pita. Ketika sudah
sampai dirumahnya terlihat mereka memasukan barang barang keperluan Eka (sebagai) kakk pita yang akan bersekolah di salah satu Universitas yang ada di kota Malang.
Di kira sudah tak ada lagi barang yang ketinggalan. Lalu kami
berangkat bersama keluarga naik dalam mobil. kami berangkat pukul jam 06.00
wib. Semula yang menjadi sopir ayah pita namun di tengah tengah perjalanan
berganti dengan sopir lain.
“Nanti kalau kamu muntah muntah kamu kembali turun aja ya
kak, ?” ujar pita meledek. Karena
ia pernah melihat saya muntah muntah dalam mobil ketika di perjalanan yang
lain. Itupun saya muntahnya akibat kebanyakan makan Ranjungan.
“Kita tunjukan saja siapa yang muntah duluan, membalas
ledekan pita.” Saya sih sebenarnya jarang
muntah muntah di perjalanan. Sebab dulu sering berada dalam mobil ketika masih
bekerja di sebuah perusahaan yang mengharuskan berada dalam mobil. Namun jarang orang yang mengetahui dan
terlihat seperti tidak pernah naik mobil.
Nah itu kok muntah ? (kata
pembaca) la iya kebanyakan makan ranjungan yang membuat perut saya bergejolak
mengeluarkan laharnya. Hawong Ranjungan buatan kota Tuban ini pedas dan enak. Sampai
sampai dulu tak terasa habis beberapa piring.
Singkat kata singkat cerita
mundak ngentekke biaaya hahaha. Sekitar 4 jaman kurang lebihnya mata saya di sambut
dengan gunung yang menjulang tinggi. Menurut sumber yang saya tanya gunung itu
bernama gunung Arjuno. Gunung ini terlihat ketika saya masih berada di tol
Surabaya jurusan Malang.
Di kampus Malang
Setibanya di kampus tempat
yang akan di buat menimba ilmu kakak pita ini. Eka dan ibu Ningsih, Mereka
berdua memasuki ruangan untuk mengurusi segala keperluan yang dibutuhkan eka. Sedangkan
saya, ayahnya, dan juga pita beserta sopir menunggu di halaman luar. Kurang
lebih sekitar setengah jam mereka berdua keluar dari ruangan tersebut.
“Yah kita di suruh mentranfer sejumlah uang ke bank,
Secepatnya ? kita di beri waktu hingga pukul 14.00 wib yah, “ Ungkap eka kepada
ayahnya.
Sebelum mentranfer sejumlah
uang yang di suruh oleh pihak universitas. Kami menuju tempat koskosan eka dulu.
Dan beristirahat sejenak karena waktu yang di berikan pihak universitas masih
cukup lama. Hingga pukul jam 13.30 wib kami meniggalkan tempat kos itu, lalu
kami mencari bank.
Atministrasi dan (tetek
bengek) lainya pun akhirnya kelar, Saya tak tahu kemana akan di tuju pak sopir
ini. Ia memasuki sebuah bangunan yang megah bin mewah lalu memarkir mobil di tempat yang sangat luas dan rapi.
Masuk Ke Malang Town squeare
Dari belakang parkiran
mobil kami memasuki gedung yang besar bin mewah. Sambil berjalan kaki. Dalam hati
saya bicara “Ini toh Matos yang di sebut
sebut dalam percakapan mereka dalam mobil itu”. Lamunan saya pun di buyarkan dengan
sindiran ekaa, kakak pita. Ketika sudah berada di depan lift.
“Awas kalau naik lift jangan kepleset, ? malu malu in saja”. Ia memukul bahuku sambil tersenyum.
Saya yang udah pernah naik lift ketika berada di matahari surabaya. Membalas
dengan senyuman menyakinkan. Toh saya udah berpengalaman tentang ini. Ngak
mungkin lah terpleset.
Santai tenang, Balas saya.
Dengan pengalaman yang lama
itu saya memberanikan diri naik. Walaupun sebenarnya juga panik sih sebenarnya.
heheheh
Sedangkan ibuknya eka yang
semula menggendong anaknya yang masih kecil takut terpreset. Menyuruh eka
menggendongnya. Akhirnya kami naik lift menuju lantai dua. Alhamdulilah,, Berhasil
tidak ada satu pun yang jatuh wkwkw.
Kami disini muter muter
mencari sesuatu yang bagi kami pantas untuk di beli. Eka dan adiknya terlihat memilih milih barang sedangkan mata
saya tertuju pada sebuah kamera. Tidak bertanya pada siapapun, Bisa di tebak
kamera yang saya lihat ini sangat mahal sekali.
Sangking banyaknya barang
hingga mereka semua sudah mendapatkan barang barang saya pun masih mengamati
sekitaran daerah hingga satu pun saya tak lagi dapat memilih. (Urusan memilih
ini saya TO).
Saya sebenarnya ngak ada
yang tertarik dengan barang barang yang ada di sini. Saya hanya simpati kepada
kamera yang harganya belum bersahabat dengan saya itu. Mungkin tahun
selanjutnya kali kamera itu saya ambil. (cita2)
Di lihat mereka, Saya hanya senyum senyum
sendiri. Lalu saya di panggil ibuknya
eka, Di suruh melihat jam tangan. Saya pun medekat kepada mereka.
“Ini kamu pilih
mana yang kamu suka ?” kata ibuknya eka dan pita menyuruh saya untuk
melihat jam tangan yang saya suka. Saya pun yang awalnya agak ragu dengan jam
tangan yang tidak ada selera saya. Akhirnya memilih. “ ini yang nomernya pakai angka romawi”. Menunjuk ketempat jam
tangan. Lalu mbak’e yang manis mengambilkannya.
Disini ketika barang cocok
langsung membayar dengan si penjaga secara langsung tak perlu mencari atmin
atau kasir dilain tempat. Setelah barang cocok ya langsung bayar di tempat gitu.
Lalu memilih lagi di lain tempat. Dan membayarnya ya di tempat yang kita pilih
itu. (ngak mudeng ya dah)
Kembali Ke
Sesudah di Matos (Malang Town Square)
dengan rasa puas dan mengasikan ini, Yang juga penuh drama ini. Kami kembali
mengantar eka di tempat kos yang dekat dengan matos atau pusat perbelanjaan ini
kurang lebih hanya memakan waktu lima belas menitan.
Pada awal mulanya kami
bukanlah pergi untuk berrekreasi atau mencari hiburan di luar daerah. Maksut
tujuan kami hanyalah mengantar eka yang akan melanjutkan sekolah ketingkat yang
lebih tinggi lagi. Kalaupun ada yang lain lain, Ya seperti orang jawa bilang “siji gawe loro mergae” hehee.
ketika kami memutuskan
untuk kembali pulang. Thilalah,, Si eka ini tidak ikut pulang melainkan
tertinggal di tempat kos yang sebelumnya sudah di kontrak. (Namanya juga mengantar kalau tertinggal itu
ya wajar.)
Perjalalanan ini saya hanya
bisa mengucapkan rasa terimakasih dan yang masih tertinggal di kota malang jaga
dirimu baik baik dan semoga engkau kelak menjadi anak yang berguna bagi bangsa
dan agama. (aminn). Perjalanan kami dari Tuban- Malang atau sebaliknya ini berdurasi sekitar 5 jaman dengan (Alon-alon tek kelakon)
Dah,,, Sekian dulu pemirsa
capek nulisnya. Sebenarnya juga masih ada moment lain namun waktu yang tak memungkinkan alias udah larut malam. Lain kali ketemu lagi di cerita saya
yang lain, Dengan penyampain yang (ora patio Genah). kalau ada yang belum tahu tempat ini berikut Sekilas Tentang Matos. Itulah Matos perjalan yang
saya anggap Matohhhh sekali.
wah bru tau klo malang itu kota dingin kedua di indonesia.
BalasHapusseru jg jalan-jalan ke malang ya mas..
Iyapss,, seru bangettt hehehe
Hapuskudu nggowo sarung dobel mas....
BalasHapusenjehh kang hehehe
HapusTuban Malang sering tak liwati tiap mudik dari makassar ke semarang mas...
BalasHapusYapss, Jangan lupa Kang mampir juga di Tuban ya...
Hapuswih mampir di ngalam
BalasHapusjadi kera ngalam,,,#ehh
yaps hehehe,,
Hapushihihi ya iyalah ketinggalan di tempat kos :D
BalasHapusAllhamdulilah hehehe
Hapus