Terimakasih Dorongannya

Terimakasih Dorongannya
Ilustrasi : kitabisa.com

Mau berangkat NGuli-ahhg alias kerja cari rupiiahhg. kurang beberapa meter lagi di lokasi. Sepedah kok tiba tiba berhenti ditengah jalan. Mau menghubungi orang siapa yang saya hubungi pasti semua pada sibuk. lima belas menitan, Lingah-Lingoh kayak Ketek Ketulop. Sesekali start sepedah siapa tahu bisa hidup kembali. Usaha untuk menstart sepedah motor pun Tiada hasil. Lalu mau tak mau harus mendorong sampai ke bengkel.  Sepedah motor pun berputar arah  tiga ratus nampuluh derajat selsius kembali lagi.

Sepedah perlahan aku dorong. Tak sampai tiga menitan tiba tiba terdengar suara  dari arah belakang.

"Mas kenapa sepedahnya, "Bensinnya habis ta ?".

Aku pun menoleh kebelakang. Memastikan dan melihat sosok wajahnya, Siapa yang bicara ini.Sambil membalas pertanyaannya " Anu,, kang sepedah saya tiba tiba mati ini mau saya bawa ke bengkel".

"Ya udah aku bantu dorong saja mas" Balasnya.
.
Aku lihat dari spion dan sesekali menoleh kemukanya, Sepedah pun dia dorong dengan tangan dan kakinya. Dalam pikiran saya, Kok masih ada orang baik seperti ini dijalan raya. Orangnya pun, Penampilannya sangat tidak mencerminkan orang baik. Ya,, kayak sedikit preman lahh. Tapi jiwanya sepertinya sangat beriman sekali.

Biar suasana lebih hidup dalam pendorangan sepedahku.  Bosa basi aku bertanya. Namun tak sempat bertanya rumahnya di mana. Lima belas menit kemudian tibalah di bengkel yang tak jauh dari tempat berhentinya sepedah motor saya tadi. Namun terlihat bengkel sepedah motor pun belum buka. Ah yang penting sudah sampai nanti ditinggal pulang saja. celetus pikiranku.

Udah kang berhenti disini saja, "Terimakasih bantuannya kang ?" ucapku.  Dia pun melepaskan tangannya dari sepedahku. Dan bilang "ya, mas sama-sama.  Maaf ya sampai disini saja". Dengan nada lirih  dan semakin menjauh kedepan.

Seharusnya kan aku yang harus lebih duluan mengucapkan permintaan maaf sudah  merepotkan orang. Tapi udah keduluan. Baik bener orang ini. Gumamku dalam hati. Misal dia tak langsung pulang, kuajaklah dia untuk meneguk secangkir kopi.

Mungkin ini yang banyak dibicarakan orang orang itu.

Siapa yang mau menolong orang lain. Pasti ketika kita membutuhkan pertolongan maka dengan tidak kebetulan kita akan merasakan pertolongan itu. Saya sudah banyak membuktikan disaat situasi terjepit ada saja orang yang tiba tiba menolong. Ini contoh kecilnya.

Dan disaat kuata internet habis pun. Tadi malam ada seorang teman kerumah. Sehingga di saat aku tak jadi mencari rupiahhg ini aku dapat menulis cerita pagi ini, Dengan kuata internet gratis. walaupun lemotd, Lumayan bisa untuk mengisi waktu yang luang ini.  O iya udah dulu sepedah aku masih di bengkel. karena tak bawa uang jadi harus cari pinjaman dulu. Dan tak lama kemudian udah dapat dari saudara. Dan baiknya lagi. ketika mau pulang dari bengkel ada seorang tetangga. Saya kira ngak kembali mejemput saya karena katanya mau membeli beras, ehhg tak taunya kembali lagi membawa saya pulang.

Begitulah cerita hari ini dan masih banyak cerita cerita yang lain. Yang lebih dari ini, Yang terkadang bikin aku senyum senyum sendiri. Namun waktu yang belum bisa bersahabat denganku. Dan kalau ngak segera di tulis lenyap sudah  maka kalau tak paham mohon maaf karena ini hanya catatan untuk diri sendiri. semoga yang nyasar disini mengerti dan mohon dimaklumi.

Terimakasih untuk semua hamba hamba Allah yang sudah baik itu. Semoga semua pada sehat dan tak kekurangan apapun untuk menjalankan aktifitas kehidupanmu.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim)
Note

2 Komentar untuk "Terimakasih Dorongannya"

  1. Begitulah, terkadang kita salah menilai hanya dengan melihat sekilas, orang kelihatan priman malah hatinya baik dan sebaliknya orang keligatan baik. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah mbak Nel sering saya temui, sebenarnya orang orang baik itu justru menyembunyikan dirinya. Makanya kita jangan sering sering menilai atau berprasangka buruk terhadap orang lain. karena belum tentu penilaian kita benar. kalau salah sangka boleh lah ya ups hehehehe

      Hapus
Kebijakan Berkomentar di Blog CakJun
  • Komentar harus sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel