Menikmati Aroma Kopi Ala Ibu Kota Di Cafe Phoenam Kayaka Koffie Tuban, Mantap Dan Malu Jaya

Menikmati Aroma Kopi Ala Ibu Kota Di Cafe Phoenam Kayaka Koffie Tuban, Mantap Dan Malu Jaya

Belakangan ini persaingan usaha kuliner warung kopi maupun Cafe yang ada di Tuban semakin ketat. Banyak sekali tempat tempat nongkrong bertebaran sepanjang jalan kota Tuban semakin penuh dengan usaha di departemen Perwarungan. Di mulai dari warung kopi di tepi tepi jalan dengan tenda tenda birunya. Hingga Cafe Cafe layaknya kota metropolitan. Beragam fasilitas penunjang lainnya mereka sediakan dan semakin komplit semua ada di kota Tuban. Tergantung dengan ke tebalan kantong Anda untuk menikmatinya.

Sebagai penikmat kepahitan hidup namun tidak dirasa pahit sebab sudah bisa menikmati seperti halnya kopi pahit namun terasa manis, suka jalan jalan malam, dan berjiwa selalu penasaran dengan apa yang di lihat dan di ketahui. Sehingga pada suatu malam saya dan teman saya berkesempatan menikmati aroma kopi di salah satu tempat yang sangat mewah.

Cafe itu bernama Phoenam Kayaka Koffie. Cafe Phoenam setelah saya mencari tahu latar belakang cafe ini. merupakan salah satu Cafe di Tuban yang setara dengan kota kota metropolitan tak heran jika menu menu yang tersaji disini agak mahal bagi kantong seorang kuli perusahaan, menurut teman saya haha. 

Jangan kuatir. Biar bagaimana pun semua tetap bisa menikmati aroma dan keglamoran di Cafe Phoenam ala Ibu kota ini. Bagi kawan yang belum pernah menikmati atau merasakan betapa adem ACnya dan betapa mewahnya Cafe Phoenam Tuban ini. Jangan kemana mana simak terus cerita ini hingga selesai hehehe. 

Menu menu yang tersaji di Cafe Phoenam ini menyajikan banyak varian menu-menu yang berkualitas ala tongkrongan metropolis seperti di tv tv itu. Dari menu dalam negeri hingga menu luar negeri tersedia di cafe ini. Sedangkan fasilitas penunjung lain di cafe ini. Ada mushola, vip room, live music, playground (arena bermain), ruang merokok, ruang tidak boleh merokok, dan lahan parkir yang luas, Bagi para jamaah pencari wifi gratis ada di tempat ini, Buanter Pol Lurd hahaha.

Lantai dua, Ruang No Smoking
Di lihat dari fasilitas yang disediakan di Cafe Phoenam Kayaka Koffie ini. Sangat lengkap dan beragam tentunya sangat cocok sekali bagi remaja, pelajar, mahasiswa, pekerja mau pun ingin bersantai bersama keluarga, Ya pokoknya semua oranglah, termasuk saya juga, Karena saya juga orang. 

Ketika saya sedang berada disini dengan dorongan rasa ingin tahu dalamnya seperti apa dan aroma kopinya bagaimana ?. Alangkah Ndesonya kita berdua ketika pesanan sudah tersaji di depan mata. Sebab kita tidak terbiasa dan tidak tahu cara minumnya bagaimana walaupun itu hanya kopi pahit ?

Sebelumnya ketika kita memasuki cafe ini. Kita di sambut dan diarahkan ke lantai dua. Nah di dalam lantai dua yang kita masuki ini. Dari salah satu karyawan yang bekerja disini memberikan informasi tempat, dan selalu diarahkan biar tidak nyasar ke kamar orang wkwk.

Saya diarahkan ke lantai dua. Disini ada tempat untuk tidak merokok dan boleh merokok. Pertama kita memilih di smoking area tempatnya diluar lantai atas, Namun alangkah malangnya nasip temanku ini, Thilalah,, sang mantan dengan kekasih barunya juga hadir diruang SEMOKking area ini. 

Teman saya lalu segera minta pindah masuk kedalam ruang N.O Smoking area dengan cepat.  Saya kali ini tidak ngeles lagi karena saya paham jikalau tidak segera pindah tempat, Mungkin ada tragedi rasa anu. "Muka saya ditaruh dimana". Okay saya ngikut, Saya paham walau pun tak pernah merasakan apa itu Mantan haha. kembali lagi di tidak tahu cara minumnya kopi pesananku.

Saya pesan kopi Espresso sedang temanku minta Cappucino. Di karenakan perut dari rumah sudah terisi sekitar 75 % kurang lebihnya alias sudah "warek". Biar lebih rame meja kita, Saya meminta Roti Panggang kepada karyawannya yang muanis buaaanget hehehe. Ini dia penampakannya Espresso saya. 

Perhatian kopi ESPRESSO : Bagi yang ndeso kalau di kasih seperti ini, Langsung saja di minum ya, jangan pernah di campur, mundak mlembung hehe. Yang kiri ES Yang Kanan Presso = ESpresso hihi.
kopi Espresso pesanan saya. Thilalah,, Disuguhkan dengan dua gelas. Satu gelas tersebut. Gelasnya sangat kecil sekali ini pun tidak sepenuhnya full isinya dengan warna agak coklat kental. Ya mungkin ini kopi ESPRESSO dalam hatiku berkata. Sedangkan gelas dua dengan gelas agak besar ketika saya raba dan saya lihat ternyata isinya Air Es.

Kebingungan pun terjadi kemudian saya tanya temanku. Biar ndak salah kaprah. "Pie ngene iki cara ngombene Lurd". Temanku pun tak tahu. Diapun juga tidak tahu cara minumnya juga hahaha.

Antara malu dan tidak tahu, misal gelas kecil saya masukan ke gelas besar berisi air Es lalu bagaimana rasanya gumam batinku, Kalau langsung saya minum kuatirnya bukan begitu minumnya ? Dalam keadaan sangat memilukan sekali dalam sejarah acara minum kopi kali ini. Ini sudah kedua kalinya saya bingung ngak tahu cara minum kopi yang sesungguhnya. 

Tiba tiba sesosok gadis perempuan ada disampingku membuyarkan otakku mencari solusi. Gara gara bercanda dengan si Kopi Espresso. Sampai tak sadar kalau temanku memanggil seorang karyawan yang hmm, Semlohae sekali haha. 

Dia bilang kata katanya sangat halus sekali, Bagaikan jalan tol. Yang es itu untuk meminimalisir kepahitan rasa kopi mas katanya. Jadi minumnya bukan dicampur begini ya mbak ?Bukan mas jawabnya sambil senyum. Dari raut wajahnya dan hatinya saya mendengar dan mengetahui perasaannya berbicara. Ndesonya orang ini, Biarin sahut dalam hatiku hahaha. 

Cappucino (mesin)
Masalah saya tentang cara minum kopi Espresso pun akhirnya terselesaikan. Saya melihat pesenan temanku Cappucinonya masih dalam keadaan utuh belum ternodai sama sekali, La kok ngak diminum Cappucinonya ? ketika saya tanya begitu Malah balik bertanya saya. Cara minumnya bagaimana ? ternyata dia pun juga tak tahu karena Cappucino tersebut diduga ada sesuatu yang dianggap mencurigakan sehingga dia juga agak was was.

Panggil mbak nya lagi ? dianya malah ketawa hahaha.

Dengan keberanian akan ke-malu-malu*n terhadap orang orang sekitar. Terhadap sesuatu yang dianggap mencurigakan itu akhirnya pelan pelan di buka dan dimasukan kedalam Cappucino, Ternyata setelah dibuka byar isinya semacam gula gitu, Kalau ndak salah namanya mesin bukan mesin lho ya. Akhirnya kasus inipun terselesaikan juga.

Sambil menunggu per-panggangngan Roti di bakar. Kita menunggu sambil menikmati kopi dan cappucino. Kita saling meng-icip mencicipi rasa dan aroma per-minuman kita. Kopi saya rasanya seperti kopi tidak pada umumnya. Seperti yang telah diajarkan Mbak karyawan yang sangat manis dan semlohae tadi. Saya pun langsung mempraktekan. Tiap habis minum kopi langsung meminum air berisi Es tadi. Di situlah letak ke khas-san rasa kopi ES-PRESSO di Cafe Phoenam Tuban ini.

Masih dalam tragedi saling menikmati dan merasakan, Saya pun di izinkan untuk mencicipi ke-punyaan temanku juga ehhgg. Maksut saya menjajal Cappucino pesenan temanku. Untuk rasanya seperti pada Cappucino Rasa mesin tidak pada umumnya. Tergantung ke-ndhesoan Ilatmu atau lidahmu. Di situlah ke mantapan Cappucino di Cafe ini.

Beberapa menit kemudian datanglah perempuan dengan rambut sebahu yang teman saya kayaknya Naksir berjalan mendatangi kita berdua dengan membawa satu piring berisi Roti yang sudah dipanggang. Inilah Roti Panggang pesanan kita dan mohon maaf perempuan itu saya sengaja tidak memotret karena sudah saya dokumentasikan didalam pelabuhan asmara sana hahaha.


Roti Panggang Phoenam
Nah kalau ini bisa cara makannya, Namun ketika saya melihat Roti panggang  rasa Strawberry berteman dengan Sendok Garpu dan sebilah pisau. Saya kok ya jadi teringat film Warkop DKI. Masih ingatkah kau akan film ini. ketika Dono memakan daging yang sangat Alot sekali. Lalu daging itu melayang menjatuhi kepala orang ? kalau masih ingat bearti usiamu sudah tua saat ini haha.  Batin saya misal saya iris roti panggang ini lalu "mencelat" bin melayang ke tetangga sebelah ohhh,, betapa malunya saya, Saya taruh dimana k*-m*lu-*n saya INI. Ini kisah nyata bukan film BROW

Setelah puas menikmati aroma kopi dan merasakan betapa ademnya tempat ini, di tambah lagi suasana yang nyaman , tentram dan tenang. Hanya terdengar lantunan musik musik yang bernadakan slow dan melow. Di tambah lagi yang jaga banyak yang perempuan semua. Aslinya masih betah berlama lama disini namun ngak enak juga kelamaan di sini. Kami pun memutuskan untuk segera meninggalkan tempat ini. 


?
Capucino (mesin) =Rp. 23.500
Espresso                 =Rp. 15.000
Roti panggang       =Rp. 15.000
Service chrg 5%     =Rp.2.675
Sales Tax 10%        =Rp. 5.000
Total                        =Rp. 61.525 

Belum termasuk ongkos kirim hikz hikz hikz.
Phoenam Kayaka Koffie Tuban

Letak Cafe Phoenam kayaka koffie ada di jalan Dr.Wahidin Sudirohusodo no.100 Tuban. Tempat yang nyaman dan pelayanan yang memuaskan itulah komentar yang saya tulis di kertas. Yang di suruh mengisi karyawan untuk memberikan kritik dan saran terkait dengan Cafe Phoenam ini, Sayangnya saya tidak ahli ngritik dan tukang paido, mungkin sebaiknya kalau saya kesini lagi saya tulisi I LOVE YOU saja kali ya hikz hikz.
Kuliner Livestyle Tuban

36 Komentar untuk "Menikmati Aroma Kopi Ala Ibu Kota Di Cafe Phoenam Kayaka Koffie Tuban, Mantap Dan Malu Jaya"

  1. Waduh.. Pelanggaran tingkat serius ini cak..! πŸ˜ͺ
    Minum kopi gak' ngajak2..!

    Tapi kalau dilihat dari fasilitas room'y bolehlah sudah lumayan untuk minum kopi.

    Tapi masih ada satu kekurangan cak yaitu kenapa pelayan kopinya yang muuaaaniis gak' difoto πŸ˜₯

    Besok2 kalau mau ngopi lagi panggil saya, biar gak bingung cara minum kopi he..he.. πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itulah mengapa saya tidak me Jebret pelayan yang muanis jaya itu, Soalnaya pasti kita bakalan saingan untuk mendaptkan si manis itu. Males ahhg ngajak dhemet kayak kamu hahahaha.

      Hapus
    2. Waduh, ternyata itu tho masalahnya he..he..!

      Nanti tak kenalin mbak kunti cak, yang facenya imut2 kaya artis jepang πŸ˜‚πŸ‘»

      Hapus
  2. Hehe, kok sama ya pengalaman kita ealah nak ngono aku iki ndeso juga toh
    halah wes ndeso juga ora opo sing penting sudah menikmati kopi ala-ala wong kota

    mending tanya ya mas dari pada nggk pulang-pulang mikirin gimana minum kopi nya
    hehe
    aku sering ketawa kalau baca tulisanmu Cak Jun, maaf ini komentarku jadi ngawur
    oh ya mohon maaf ya bentar lagi kan bulan Ramadhan semoga ibadah kita lancar dan lebih bsik lagi
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampean juga pengalaman ndeso ya bumay haha ? Ndeso oraa po2 seng penteng rezeki kuto hikz hikz. Iya iyalah dari padaa sesat dijalan mending bertanya hahaha. Iya saya juga minta maaf kesemua terutama pada bu may dan padanya.

      Hapus
    2. haha itu cukup berkesan loh, rezeki yang penting halal cak Jun
      jadi sekarang kalau mau ngopi tunggu maghrib dulu ya, kan puasa
      selamat berpuasa
      salam

      Hapus
  3. Kalau sudah ngomongi kopi aromanya yang tak bikin tahan, tapi sayangnya cak Jun melanggar aturan. "Lho kok bisa? Aturan apa?" cak Jun menjawab sambil garuk-garuk kepala.

    Ya aturan nggak ngajak saya tho... Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih saya garuk garuk kepala sambil makan pisang ! Mirip cak mirip, sahut dhemit yang paling atas itu sambil ketawa hahaha.

      Waduhhh,,, diam sejenak menatap kelangit memikirkan sesuatu untuk ngeles. (Biar ndak melanggar itu gimana caranya ya ?) Tolong baim ya Allah. hahaaha

      Hapus
  4. Seharusnya dilarang merokok. dan tidak ada area smoking ,biar semua pengunjung terasa aman dan nyaman.
    Harga kopinya lumayan juga, kadang kalau masuk ke cafe semacam itu ada rasa grogi, bingung cara atau tradisi minumnya, kalau saya mah asal nakad langsung tenggak dan habisin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih masukannya kang njangkaru bumi ! Nanti saya sampaikan hehe.
      Misal Kalau langsung di makan dan dihabisan entar ceritanya ngak seru dong kang wkwkww.

      Hapus
  5. Keren nih si masnya.. Kalau saya seumur-umur belum pernah ngerasaain ngopi di cafe,, kalau ingin ngopi biasanya beli di warung sebelah mentahya, terus seduh sendiri, gitu mass... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kang maman, kalau dirumah masih beli mentahnya di warung sebelah lalu masak air sendiri. Yah sesekali bolehlah menikmati aroma kopi ditempat seperti ini biar dinamis hidup ini hahaha.

      Mending lain kali aku ngajak kang maman aja dari pada demit demit atas itu ! wkwkw pis damai semua.

      Hapus
  6. Wah interiornya mearik sekali bro... sederhana tapi ceria, hehehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang Ancis cocok di buat selfie interiornya hahaha

      Hapus
  7. Wah jadi pengin datang ke caffe ini.

    kira2 kapan ya? phoenam kayaka coffie ini buka cabang di jatirogo biar aku bisa kopdar sama mas djacka sama admin blog ini.., hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ENtahlah kang jeni, Semoga cafe ini buka cabang di daerah jatirogo sana. Mending ke Tuban aja ayo kopdar kecil kecilan hahaha

      Hapus
  8. Waah jadi pengen Ngopi lihat foto fotonya Mas, usaha kuliner warung kopi di daerah saya juga kian menjamur Mas, hampir di setiap sudut Kota ada Warkopnya, saya lihat memang cukup menjanjikan usaha kuliner warung kopi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan pak sekarang lagi puasa entar malam aja ngopinya. kelihatannya sih gitu warung kopi memang sangat menjanjikan sekali, coba deh hehehe.

      Hapus
  9. Biarpun pergi ke tempat ngopi tapi aku selalu pesennya susu atau coklat hahahaa..

    Jadi ingat temenku waktu makan di restoran krimer malah dicampur di dessert bukannya di minumannya πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    Kok jadi penasaran sama mba mba yang bilangnya semlohe itu ya πŸ˜‚πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah biasanya saya juga gitu.. Ngak harus kopi. tapi entah mengapa aku selalu penasaran dengan nama kopi yang aneh πŸ˜‡

      Lo ya temennya ada yang dicampur. Kalau dicampur itu tandanya malu untuk bertanya makannya sesat diminum, Mungkin ketawanya ngak habis habis nih lihat adegan beginian πŸ˜‚

      Ngak usah penasaran.. Masih semlohae kamu kok hikz hikz hahahaha πŸ˜‚πŸ˜

      Hapus
    2. Aku pernah pesen kopi rasanya. Menurut ku aneh. Enak pesen yang aman aja πŸ˜…

      Nah iya itu, mo tanya gengsi dianya πŸ˜‚

      Aw jadi malu πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  10. Lin kali kalau mau jalan-jalan minum kopi, kasih tahu saya dulu ya mas, nanti saya traktir wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gampanglah bisa di atur kang maman πŸ˜†πŸ˜

      Hapus
  11. Masih ngopi ae, ayo gawe post sing enyar loh cak..!
    Opo wes lali karo blog'e trus pindah nang smule hi..hi..hi.. πŸ˜‚

    Hati2 loh okeh dhemit'e nang kono..!

    BalasHapus
  12. Buka warung kopi blogger ae cak. Ombe"wn dewe😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. Cocok kui mass.. Ide yanh berlian πŸ˜ŠπŸ˜€

      Hapus
  13. Ah, aku jadi pengen ditraktir cak jun ke caffe itu. Tapi aku nggak mau kalau disuruh menikmati aroma kopinya saja.
    Ya,... Paling tidak harus nyruput kopinya dong. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk, Gampanglah bisa di atur asal kang djaka mau nyanyi in lagu buat saya, πŸ˜†πŸ˜

      Hapus
  14. Kerenn cakk tulisanmu membuatku ngakak πŸ˜‚πŸ˜‚
    Betul cak ayo sebarkan virus ngopi di Tuban, Indonesia salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia yo cak,moso ngombe kopi instan terus hehehe...

    Sejatinya kopi itu digiling bukan digunting😍

    Dituban yo ada lho warkop cangkrukan yg kopinya kopi khas indonesia dan digiling langsung

    BalasHapus
    Balasan
    1. oiyalah sesekali cari seng ngak instan biar dinamis hidup ini.
      digunting tapi emotnya gitu ya ?
      emang di tuban ada, mana ? Ayoo kita serbu,,,
      oiya jika ini membuatmu ngakak, ngakaklah. karna sebelum lakak-lakak itu dilarang hahahaha

      Hapus
  15. Cak Jun saiki dolanne nang kafe, warkop wis ditinggalkan

    BalasHapus
  16. Josss tenan reviewne Blogger Tuban siji iki, puinter maen data. Pengamatane yo jeli. Diluk maneh sampeyan dihubungi manajemen phoenam CakJun njaluk direview maneh. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kui seng tak arep arep kang, mugo mugo ae manajemenne ngerti kan aku iso mangan +plus ngopi gratisss tis tis hahahahha.

      Hapus
Kebijakan Berkomentar di Blog CakJun
  • Komentar harus sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel