Sekilas Asal Usul : "Ngabuburit" Yang Selalu Jadi Tren Pada Bulan Ramadhan

Sekilas Asal Usul :  "Ngabuburit" Yang Selalu Jadi Tren Pada Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan banyak sekali kita temui momentum yang unik. Diantaranya sebelum bulan Ramadhan tiba, ada penyambutan dengan berbagai tradisi sesuai adat dan budaya masing masing daerah. Misal kupatan, megengan, ziarah makam dan sebagainya. Pada saat kita sudah berada di bulan ramadhan pun juga banyak moment moment unik lainnya. ada tadarusan, sholat traweh, Buka bersama Dan Tongklek'an. Sisi unik lainnya  bulan ramadhan adalah Ngabuburit ini sendiri. kata atau istilah "ngabuburit" ini kian tren dan sering muncul diberbagai acara tv, media sosial dan mungkin juga dilingkungan kita pun sering terdengar istilah atau kata Ngabuburit terkusus pada bulan Ramadhan.

Meskipun banyak yang mengucapkan dan menggunakan istilah ngabuburit ini, Namun tak banyak dari kita  yang mengetahui makna sebenarnya dan asal usul kata ngabuburit itu sendiri. Banyak sumber yang menerangkan dan menjelaskan secara umum. Kata istilah ngabuburit ini adalah berasal dari bahasa Sunda (Jawa Barat). Yang memiliki arti bersantai sambil menunggu waktu sore.

Kata atau istilah "Ngabuburit" dari kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) menjelaskan. Ngabuburit di artikan sebagai menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan dan pada KBBI, Ngabuburit di beri tanda "sd" sebagai pertanda bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Sunda.

Sedangkan dari kamus bahasa Sunda yang di terbitkan oleh lembaga basa dan sastra sunda (LBSS) ngabuburit artinya bersantai santai sambil menunggu waktu sore. Ngaburit berasal dari akar kata burit yang artinya sore yang sudah melalui proses reduplikasi suku kata pertama dengan penambahan imbuhan "nga" yang artinya berjalan jalan sekitar rumah dan halaman pada waktu sore untuk menunggu datangnya malam. 

Asal kemunculan kata istilah Ngabuburit di yakini telah lama di gunakan oleh masyarakat Sunda. konon istilah ngabuburit di perkirakan sudah ada sejak kerajaan Mataram sekitar abad XV yang pada masa dulu ketika matahari mulai terbenam atau diantara sesudah waktu asar. Ibu ibu keluar rumah bertandang ke tetangga untuk menganyam sembari bersenda gurau, Sementara anak anak pergi bermain dan menyusuri alon alon Mataram. 

Pada waktu itu kerajaan mataram tengah menata kota kota dengan membuat sebuah pusat kegiatan masyarakat berupa alon alon, masjid, pasar serta fasilitas pendukung lainnya sehingga menarik orang untuk datang. karena pusat keramaian berada di alon alon maka tempat tersebut dijadikan tempat favorit untuk ngabuburit. Jadi pada awalnya kata ngabuburit di pakai tidak hanya pada bulan Ramadhan saja yakni bersantai santai sambil menunggu waktu sore.

Seiring pergeseran zaman, Kegiatan itu terus dilakukan dari yang menunggu bapak mereka pulang dari ladang dan menunggu waktu sore sambil nyantai di alon alon hingga pada suatu ketika di gunakan anak anak sunda untuk istilah menunggu buka puasa bulan ramadhan, Namun mereka mengisi ngabuburit tidak hanya untuk bermain saja. Mereka mengisi dengan mengaji bersama sambil dibimbing oleh guru mengaji selama bulan ramadhan. Pengalihan dari yang bermain main saja bertujuan supaya anak anak lupa akan rasa laparnya sekaligus melakukan kegiatan yang positif bulan ramadhan. 

Dewasa ini di indonesia istilah Ngabuburit di gunakan secara lebih sempit maknanya hanya menunggu buka puasa pada bulan Ramandan saja. Kita sering menemui anak anak, pemuda mudi mau pun orang dewasa, dengan berbagai kegiatan ngabuburit. Ada yang jalan jalan, Duduk duduk ditepi pantai, santai santai di tempat keramaian. Bermain musik sampai melakukan kegiatan yang tak semestinya dilakukan. Disisi lain juga ada yang mengisi ngabuburit dengan yang lebih positif. Misal sebuah komunitas melakukan kegiatan untuk belajar atau mempelajari sesuatu bersama, ada yang melakukan pengajian, Bagi bagi takjil dan kegiatan ngabuburit yang positif lainnya. Ini dilakukan hanya untuk menunggu waktu buka puasa dan menambah amalan bulan ramadhan.

Memang sekarang ini kita ketahui secara umum, Muslim di Indonesia banyak yang memakai istilah Ngabuburit. Dan orang Indonesia sepakat bahwa untuk menunggu waktu buka puasa dinamakan Ngabuburit. Pertanyaan yang muncul kira kira siapa sih yang menyebarkan virus ngabuburit ini hingga sampai seluruh muslim Indonesia sepakat ? Apapun maknanya maupun asal usulnya dan bagaimana penyebarannya. Ngabuburit selalu jadi moment unik dan tren bulan ramadhan. Dan Puasa tanpa ngabuburit bagaikan sayur tanpa garam hampa rasanya. Jadi apa rencanamu ngabuburit hari ini ? Yang jelas ngabuburit yang positif jauh lebih bermanfaat untuk menambah amalan bulan ramadhan.
kebudayaan

16 Komentar untuk "Sekilas Asal Usul : "Ngabuburit" Yang Selalu Jadi Tren Pada Bulan Ramadhan "

  1. Weh iki moco pirang buku sampek lengkap ngene penjelasane? :-D

    BalasHapus
  2. Waktu kecil saya sering "ngabuburit" sama teman-teman seperjuangan, menunnggu waktu bedug maghrib yang terasa lama... hehe... sekarang tanpa ngabuburitpun "burit" nya datang sendiri karena sibuk kerja jadi gak kerasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malah kang maman ya yang dicarik in buuritt hahehe

      Hapus
  3. Hooo jadi awalnya dari nunggu bapak pulang dari ladang ya. Hohohoho. AKu tahunya burit itu artinya pantat deh. \:p/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya jangan sering sering mojok pantesan kayak pantat :/)

      Hapus
  4. Kata Ngabuburit bagi Maya kenal sejak dua tahun silam, duh! Kudet banget ya hehe .... Mungkin karena di daerah Maya lebih banyak menyebut istilah ngabuburit dengan sebutan "nyore" untuk aktivitas dari nyore ini tidak bedanya dengan ngabuburit, ada uang jalan-jalan sore saja, berburu tajil
    tapi senengnya kalau lihat pemuda pemudi ngabuburit di masjid atau mushala, mereka membatu menyiapkan persiapan untuk buka bersama, ada juga yang membaca kitab suci Al Wur'an wah terasa banget Ramdhannya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih seneng ya lihat pemuda pemuda kek gitu,, hohihooo haha.

      Hapus
  5. Wilujeng sumping cakjun..

    Naha tara ngabuburit atuh, ngajak2 abdi atuh lamun buka puasa teh.. 😂

    Wes toh,, ora mudeng kan wk..wk..wk.. 😂

    Kaaaabuuuurrr...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haturnuwun gihh ! Abdi mah mudeng akang teh, wkwk , Kabur ke alam SemoL duet sama demit bahenol :)

      Hapus
    2. Raos pisan atuh lamun ngarti teh, naha atuh cakjun teh tiasa sunda.. 😂

      Entong poho nya mampir ka bumi abdi di parahyangan-Bandung. Seer sagala rupi jajanan jeung ngabubrit..

      Hapus
    3. Tong boro nalika sunda,nalika demit abdi oge ngartos akang geulis..😁

      Bolehlah iraha iraha abdi ka parahyangan-bandung ngabuburit neda jajanan jalmi bandung top markotop teh 😆😁

      Hapus
  6. Dulu waktu masih di kampung, saya ngabuburit sambil mancing di kali, cak. Tapi bukan sambil ngintip orang mandi lho yaaa... Hahaha
    Tapi sekarang tak ada wktu buat ngabuburit. Menunggu waktu berbuka sambil buka warung saja terkadang malah sampek keri buko. Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantesan dikali yang dibuat manidi orang itu, banyak tali kotang yang hilang jadi kamu toh pelakunya hahahaha

      Hapus
  7. ngabuburit emang asiknya sambil ngintipin orang mandi dan jika ada kesempatan bisa jadi kolektor kutang ....*ehh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman nihh mang lembu hehe. MINAL 'AIDZIIN WAL FA IDZIIN mangg !

      Hapus
Kebijakan Berkomentar di Blog CakJun
  • Komentar harus sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel